Wednesday 30 April 2014

Hei Ren, Aku Tahu...

BY Unknown No comments

Ini hanya kebaikan.. aku tahu...
Ini hanya cara agar bisa saling bicara kan.. aku tahu...
Ini hanya usaha mu supaya tidak saling terdiam dan berbicara saat ingin bicara.. aku tahu...
Ini hanya upaya mu supaya bisa tetap berteman dan bertegur sapa.. aku tahu...
Ya.. aku tahu...
Tolong jangan bersikap baik lagi...
Tolong acuhkan saja semuanya...
Tolong jangan perduli lagi...
Tolong... Menjauh saja dan jangan memulai percakapan...
Aku suka bicara berdua denganmu, tapi aku juga benci melakukannya...
Aku benci kalau harus terus terdiam tapi nggak bisa bilang yang sebenarnya padamu...
Bagaimana aku bisa bilang?
Bagaimana kamu akan mengerti?
Cuma bisa menjaga sikap padamu supaya tidak berlebihan..
Bohong, dengan bilang aku nggak memikirkan kamu...
Bohong dengan bilang aku nggak lagi berharap padamu...
Bohong dengan bilang aku nggak suka lagi padamu, aku nggak sayang, aku nggak cinta...
Ada orang lain yang sudah melakukan semua itu untukmu..
Ada orang lain yang sudah mengatakan semua isi hatinya padamu...
Ada orang lain yang sudah menjaga dirinya untukmu...
Aku cuma bisa berharap, semoga yang kusayang disana bahagia, semoga yang kucinta disana selalu bisa tersenyum dan tetap mau berbicara seperti biasa padaku...
Asal bisa lihat kamu bahagia... aku pasti coba buat menghapus kamu pelan-pelan...
Itu kan yang terbaik?
Karna kamu nggak akan pernah bilang padaku yang kamu rasa... dan aku akan tetap diam dan mengubur semuanya...
Biar semuanya buram :)
Biar kamu bisa bahagia....

Saturday 12 April 2014

We dont need a reason

BY Unknown No comments

Malam semakin larut, semakin dingin dan semakin gelap. Kebisingan jalan yang telah berkurang, meskipun ini malam minggu, yah.. tentu saja, sudah jam 11 malam, sudah waktunya anak baik2 pulang kerumah dan tidak mangkir kemana2.
Aku.. sekali lagi tertegun menatap layar hapeku dan kembali memikirkan hal hal sulit dan tidak penting, menulis adalah sebuah pelarian teraman, kalau begitu masih ada dong pelarian yang berbahaya? tentu! aman karena menulis tak butuh alasan.
Alasan? Kata ini selalu mengusikku, kenapa manusia butuh alasan? bagiku alasan tetaplah hanya sebuah alasan, yang tidak berguna, karena kita tidak tau apa kah benar atau salah alasan itu. Bohong atau jujur?
Aku tak butuh alasan dan nggak ingin beralasan, meskipun sebenarnya dalam posisi yang cukup sulit dan membutuhkan alasan, bagiku diam adalah jawaban, ya artinya aku ngga ingin kamu tau masalahku, aku nggak ingin kamu ikut merasakan apa yang terjadi padaku, aku cuma berusaha sebaik-baiknya menganggap bahwa masalah itu tak ada, padahal masalah itu selalu memberatkan pundakku.
Seringnya, lari adalah jawaban dari sebuah masalah, entah masalah apa itu, tapi lari adalah hal yang mudah, lari dan lari, meskipun pada kenyataannya kita hanya berlari ditempat, atau berlari memutari jalan yang selalu kembali kegaris awal.
Sulit menjadi seseorang yang terlalu banyak berpikir, terlalu banyak menyimpan semuanya, terlalu baik, akan sangat iri ketika melihat seseorang bisa berkata semau hatinya dan marah sesuka hatinya, sangat beruntung orang yang seperti itu, tapi bagaimana dengan seseorang yang hanya terdiam saat dituntut pada suatu kesalahan yang tidak dia lakukan? pada seseorang yang selalu berusaha menjaga semua tingkah polahnya demi seseorang yang tak pernah sedikit pun menghargai usahanya?
Sangat lega ketika bisa marah, sangat lega ketika bisa memukul, tetapi bagaimana dengan orang yang terkena marahan atau terkena pukulan dan tidak bisa membalas?
Satu-satunya yang dimiliki hanya berlari, berlari sejauh mungkin, kalau bisa menghilang akan lebih baik.
Menghilang? menghilang sama dengan lega, jauh, aman, tentram dan mungkin.. mati...
Semua ini adalah pilihan, terserah padamu ingin memilih yang mana, kanan atau kiri? sama saja... karna kedua benda ini akan tetap membawamu keneraka, bukan kesurga.