Tuesday, 30 August 2016

[Review] 3 Anime Favorit Dengan Ending Yang Suck (?)

BY Unknown IN No comments

I do not own the picture :3
 

3 ANIME FAVORIT DENGAN ENDING YANG SUCK(?)

Hi minna, long time no see ^^

Udah lama banget sejak terakhir kali aku mereview anime, mungkin kalian akan sedikit terganggu saat melihat judul yang ku tulis diatas. Untuk itu... gomen, aku benar-benar minta maaf. Seperti yang kujanjikan sebelumnya, aku akan mereview anime dengan ending yang... suck.
 
Biasanya aku akan semangat banget nulis review anime saat baru saja selesai nonton episode terakhirnya. Beberapa anime yang pernah ku review sebelumnya, adalah beberapa anime yang langsung ku review begitu aku tamatin nonton semua episodenya. Lalu kenapa tiga anime favoritku ini malah nggak langsung ku review bahkan sudah lewat beberapa bulan (bahkan yang tahunan juga ada) sejak aku tamatin nontonnya. (Aku pusing sendiri baca kalimat dalam paragraf ini ^^)

Sebelumnya gomen lagi, karena beberapa bulan ini aku jadi jarang aktif dengan blog dan bahkan fanfiksiku kena hiatus yang cukup lama. Aku memang pemula dalam hal perfanfiksian dan sebenarnya aku selalu ingin meluangkan waktu untuk menulis lanjutannya, tapi setiap malam hari menjelang aku selalu merasa lelah dan akhirnya tenggelam dengan hobi baruku... menggambar. Beberapa reader chanku yang sweet juga menunggu lanjutan ceritanya, sejujurnya aku merasa sangat senang dengan respon mereka.. you know, aku bukan penulis yang baik jadi dapet komen dari reader chan itu sesuatu yang super wahh (hehe).

Jadi... sebisa mungkin aku akan update meskipun waktunya terbilang agak lama (duh!).

Dari judul diatas kalian mungkin nanya lagi, dari sekian banyak anime kok Cuma tiga aja sih yang suck, padahal kamu kan otaku harusnya aktif dong? Hahaha... nggak gitu juga sih, sebenarnya aku ini Cuma ngaku-ngakunya aja otaku padahal masih otaku setengah jalan, sebenarnya ada banyak anime yang kutonton tapi ya itu kalau aku tamat nonton dan sama sekali nggak tertarik buat ngereview ya... udah... aku nggak tahu mau komen apa... hahahaha.

Selama ini anime favoritku itu mungkin agak berhubungan dengan yang namanya kekerasan, bukan berarti aku suka berantem, aku orangnya paling males berantem, soalnya bikin capek dan badan jadi biru-biru (ogah deh.. hihihi) Jadi dari sekian banyak genre anime aku nggak nonton semua judul yang airing dalam satu musim, coba bayangkan dalam satu musim bisa ada sampai 20-30 judul yang harus ditonton jadi... no. Aku akan membuat batasan dan anime action psychology pasti akan langsung ada dalam daftar utama anime yang kutonton. Sebelumnya akan aku perjelas dulu, anime yang kutonton ini ada yang berdasarkan manga dan ada juga yang tidak... saat menontonnya dan sampai mereview sekarang aku belum sekalipun baca manganya... so, untuk para otaku sejati ini adalah hal yang memalukan. Tapi aku ingin sekali mereview ini dari sudut pandang anime saja karena kita tahu, jalan cerita antara anime dan manga... pasti jauh berbeda.

So, setelah shitty talk yang panjang banget ada baiknya kalau aku mulai sekarang saja.. oke?? Lets go!


1.          Tokyo Ghoul

Kalian pasti sudah bosan dengan judul ini kan dan pasti sudah banyak yang mereview anime ini, tapi sebelumnya perlu kalian tahu aku nggak pernah baca manganya sama sekali saat pertama kali nonton animenya. Ini karena kebiasaanku malas baca manga secara online dan lebih senang mendownload (cih.. maunya yang gratisan mulu) tapi kalo mau beli bukunya mahal banget T.T bisa miskin kalo yang dibeli Cuma manga doang. (shitty talk again, gomen).

Review kali ini akan pendek saja kok J Tokyo ghoul ini bercerita tentang Kaneki Ken seorang pemuda biasa yang akhirnya berubah menjadi ghoul, manusia setengah alien? Atau manusia setengah monster? Sebelum akhirnya berubah jadi ghoul, awalnya Kaneki jatuh cinta dengan seorang gadis yang ia temui di sebuah cafe. Dia tertarik dengan gadis ini karena selain cantik ia memiliki hobi yang sama dengan Kaneki, membaca.

Gadis cantik ini bernama Rize dan tampaknya dia sangat mahir dalam menarik perhatian seseorang meskipun dengan kacamata nerdnya itu. Ketika Rize mulai mendekati Kaneki hingga akhirnya mereka bisa pulang bareng, Kaneki nggak pernah membayangkan bahwa Rize akan menipunya dan menyerangnya, ternyata Rize adalah seorang ghoul. Rize menyerang Kaneki dan sempat menggigit bagian tubuhnya, efek yang diterima oleh Kaneki mirip sama efek habis digigit sama Vampir, dia akan berada dalam dua pilihan antara mati atau berubah jadi makhluk yang mengigit dia sebelumnya.

Review awalnya sampai sini saja karena kebanyakan dari kalian pasti sudah tahu jalan ceritanya, sebenarnya aku suka sekali alur dalam anime ini karena sangat mudah dimengerti, detail permasalahannya juga menurutku sudah jelas meskipun kita sudah tahu jalan cerita manga dan anime pasti berbeda meskipun pada akhirnya tujuan yang ingin dicapai dari penyampaian yang beda itu akan sama. Tapi meskipun beda aku tetap bisa menikmati animenya (mungkin karena aku belum baca manganya juga kali ya... kalo udah baca aku pasti akan protes :3)

Penjelasan tentang apa itu Ghoul dan ternyata ada ghoul baik juga dijelaskan dalam season 1, sampai episode akhir dari anime ini aku benar-benar mabuk kepayang. Aku sampai gila-gilaan nyari season 2nya gara-gara nggak sabar nonton, dan diseason 2 ini juga dijelaskan bahwa ada organisasi khusus yang melandasi para Ghoul ini  tapi pas dekat-dekat endingnya dooong... oh my....

Kenapa aku merasakan suasana yang agak Yaoi??? Sejujurnya aku ini suka lihat persahabatan yang erat antara dua  lelaki, karena pertemanan antara cowok itu nggak menuntut banyak, nggak kaya pertemanan antara cewek yang siklusnya bisa naik bisa turun tergantung moodJ (gomeeennn). Tapi tentu saja aku masih belum siap karakter favoritku dijadikan tokoh Yaoi. Entah kenapa pesan yang ingin disampaikan dalam season 2 ini jadi kurang tersampaikan dan agak nggak bisa masuk dalam kepalaku ya, aku terlalu terganggu dengan adegan ending saat Kaneki kok kayaknya punya perasaan mendalam terhadap sahabatnya :3

Karena ngerasa ada yang janggal akupun coba-coba lihat komentar para responden yang sudah nonton Tokyo Ghoul, kebanyakan dari mereka juga menyayangkan anime ini dan lebih suka manganya, sebenarnya Tokyo Ghoul adalah manga yang keren abis (sayang belum sempat baca semua) jika saja para pembuat alur animenya nggak menambah atau mengurangi ceritanya supaya lebih menjual pasti animenya akan sekeren Attack on Titan.


2.         BTOOOM!

Awalnya Btooom ini bukan anime favoritku hingga akhirnya aku sadar saat nonton film ini sampai tamat dan kepalaku jadi sakit. Hahahaha.. meskipun begitu aku sangat menikmati cerita dalam anime yang disuguhkan ini, beneran, aku sakit kepala bahkan moodku juga jadi naik turun gara-gara alur ceritanya. Ceritanya bisa dibilang mirip sekali dengan film Hunger Games.. yup mirip sekali tapi beda dikit lah pemasalahn awalnya. Inti dari pertarungannya yang mirip.

Kenapa aku suka BTOOOM? Karena ceritanya realistik begitu juga tokoh-tokohnya, permasalahan umum yang muncul dalam diri manusia tergambar jelas dalam setiap tokoh dan mereka mencoba untuk mencari jalan keluar dari shitty game dengan cara-cara yang sangat real yang mungkin tak pernah kita bayangkan sebelumnya jika kita berada diposisi yang sama seperti mereka. Kalau aku... dari 100% kemungkinan bertahan hidup mungkin aku Cuma bisa sampai 70% atau 80% dan akan KO saat hampir sampai difinish (ngakunyaaaaaa :3).

Anime ini menurutku cukup berhasil diawal (lagi... gomen karena aku menonton anime ini tanpa membaca manganya dulu, kita semua tahu kalau itu adalah kesalahan yang fatal, tapi aku cukup bersyukur nggak baca manganya duluan karena aku pasti nggak akan bisa menikmati animenya dengan kepala dingin kalau sudah tahu alur cerita sebenarnya)

Cerita ini dimulai dengan seorang pengangguran berusia 22 tahun yang bernama Sakamoto Ryouta ia menghabiskan waktunya hanya untuk main game. Dikehidupan nyata ia adalah orang yang gagal tapi dalam sebuah permainan mmropg (bener gak nih) Survival Game yang disebut BTOOOM, Ryouta adalah yang terbaik diseluruh Jepang dan berhasil masuk dalam jajaran 10 besar pemain terbaik didunia. Ia menerima begitu banyak perhatian dan penghargaan dalam dunia BTOOOM dan ditempat ini ia merasa sangat dihargai dan memiliki banyak teman juga kehidupan maya yang sempurna.

Masalah muncul ketika ibunya memintanya untuk mencari kerja dan memulai kehidupan nyata yang sebenarnya, untuk seorang nerd yang sudah tertutup dengan mindset yang sulit diubah, merasa diterima dikehidupan nyata adalah satu poin penting agar merasa nyaman didunia nyata dan Ryouta tak merasa bahwa ia akan diterima dengan baik didunia nyata jadi dia menolak keinginan ibunya saat sang ibu memintanya untuk kerja ditempat pamannya.

Sebuah perusahaan besar pemilik game BTOOOM mempunyai sebuah agenda rahasia, yaitu menyuguhkan game survival BTOOOM dalam nuansa nyata, mereka membuat sebuah ‘iklan’ khusus dimana iklan itu menyatakan jika seseorang ingin melenyapkan seseorang, maka dia bisa mengirimkan surat itu ke (mana gitu alamatnya aku udah lupa, udah lama banget ga nonton lagi) dan menuliskan nama orang tersebut didalam surat.

Ibu Ryouta menuliskan nama Ryouta dan mengirimkan suratnya, tanpa diduga ibunya... hal itu menjadi nyata, Ryouta diculik oleh sebuah organisasi rahasia yang dimiliki oleh perusahaan game penerbit BTOOOM. Tentu saja awalnya Ryouta tak menyadari hal ini dan selama beberapa hari ia merasa kebingungan saat mendapati dirinya berada disebuah pulau terpencil (dekat indonesia sih kayaknya :3) dengan sebuah tas berisi alat-alat aneh yang tidak ia kenal. Alat itu adalah bom, aku nggak akan jelasin jenis bomnya karena ini akan jadi review singkat saja.

Aku akan luangkan waktuku untuk nonton season 2nya, jujur saja anime ini menarik, pertarungan yang nggak diduga dan penggambaran karakter manusia yang bisa berubah-ubah dan betapa rentannya jiwa manusia yang lemah saat ia diterpa permasalahan dan bingung kapan harus mempercayai seseorang atau menolong seseorang. Semua orang dalam game ini memiliki permasalahan masing-masing yang membuat mereka dibenci orang lain namun mereka tak menyadarinya. Dibalik keraguan dan emosi mereka, mereka tak sadar bahwa sebenarnya mereka hanya dipermainkan oleh organisasi rahasia yang meraup keuntungan dari suguhan game survival yang mereka mainkan, dimana mereka harus membunuh orang lain hanya demi sekotak makanan dan sebotol minuman dan para ekspatriat tersebut tertawa terpingkal-pingkal saat melihat darah berceceran dan ledakan dahsyat dalam suguhan tersebut lalu bahagia saat mereka mati.... (oke, aku sudah keterlaluan dalam menjelaskannya)

Oke, sampai sini aku takjub, pertarungannya keren.. no comment. Tapi... lagi-lagi bagian ending menghantuiku, hahahahaha... gimana ya ngejelasinnya, aku agak kecewa dengan bagian ending dan menurutku itu agak merusak jalan cerita dan karakter Ryouta yang sudah terlanjur baik (menurutku) tapi... kalau dipikir lagi, apa yang Ryouta rasakan itu hal yang wajar... insting seperti itu pasti akan terjadi didunia nyata dan pembuat anime ini pasti ingin menyuguhkan hal yang real yang kemungkinan besar juga akan terjadi didunia nyata. Siapa sih yang bisa tahan berada dipulau terpencil, dengan perasaan ketakutan harus membunuh dan dibunuh, bertahan hidup dan lari dari ketidak pastian... cewek cantik yang bertahan sendirian pasti akan sangat menarik perhatian (sebenarnya aku harus baca manganya nih, aku takut salah ngomong karena cuman berpatok sama animenya saja dan nggak baca manganya bisa jadi di manga malah lebih ekstrim, :p).

Anime ini keren tapi ada beberapa bagian yang agak membuatku kecewa, tapi kalau kalian tanya apa aku akan nonton lanjutannya lagi, so pasti aku akan menunggu lanjutannya. (Lalu, sorry spamming... aku sekarang lagi baca Dead Tube bagi kalian yang tahu manga ini, tolong jangan cerca diriku, this is the worst manga everr!! Kayaknya genrenya bisa disamakan dengan BTOOOM. Meskipun manga ini gila... jujur aku menunggu kelanjutannya, ini manga kriminal yang benar-benar parah dan sempat bikin shock otak dan mataku, ah~ mungkin aku harus mulai baca manga cinta-cintaan lagi, gomen :3)


3.         Kabaneri Of The Ironfortress (Koutetsu No Kabaneri)

Aku pernah mereview anime ini sebelumnya saat aku baru saja menyelesaikan 6 episode, jujur saja aku berekspektasi sangat besar terhadap anime ini karena dibuat oleh krunya Attack on Titan dan merupakan plot asli bukan berdasarkan manga. So aku menjadikan Attack on Titan sebagai patokanku dalam menonton Anime ini tapi tentu saja ini bukan pembanding yang seimbang meskipun anime ini terkesan sangat mirip. Klikdisini.

Sebenarnya anime ini akan bagus jika saja para pembuatnya agak sedikit teliti dalam pengerjaannya, ada beberapa hal yang nggak sinkron, seperti kok bisa sih si Ikoma menghentikan kereta besi yang berjalan hanya dengan satu tangan? (oh maan~ really?) padahal sebelumnya dia pernah dikurung dalam kurungan besi dan nggak bisa keluar ? situasinya sama-sama sudah jadi Kabaneri lho (mungkin aku yang kurang teliti saat menonton kali ya, mungkin aku melewatkan beberapa bagian penting dimana Ikoma mungkin saja mendapat suntikan penguat atau apa gitu) entah lah aku malas menonton ulang.

Cerita deket-deket ending agak sedikit nggak bisa kupahami, dan perasaanku saat menonton endingnya nggak seperti saat awal aku excited nonton episode awal sampai 8 dan saat aku nonton Attack on Titan. Dimana aku selalu gila-gilaan nyari kelanjutannya sampai akhirnya membaca manganya (memang kalau khusus AOT pilih anime atau manga aku lebih pilih anime :3). Aku kecewa dengan endingnya yang menggantung... entahlah, mungkin banyak dari kalian merasa endingnya adalah hal yang wajar tapi entah kenapa aku nggak begitu suka dengan endingnya karena bukan saja jauh dari ekspektasiku... anime ini nggak berhasil ‘membunuhku’.

Tokoh favoritku Mumei, kenapa dia masih tetap hebat padahal sudah jadi manusia biasa? Kabane belum dibunuh semua dan yang jadi Kabaneri Cuma Ikoma, apa dia akan bertahan menghadapi semuanya sendirian? Lalu ini lagi-lagi konspirasi pemerintah, Kabane itu hasil dari eksperimen pemerintah gitu (?) I dont know... Endingnya menimbulkan begitu banyak pertanyaan dalam benakku dan mereka nggak buat season 2 nya~ (?) ... good job. Kasusnya mirip sekali dengan anime Black Bullet. Sampai sekarang aku selalu berharap Black Bullet akan ada season 2 nya, tapi karena sudah kelamaan kurasa aku harus move on.

Hahahaha... :V

So redaer chan... sampai disini dulu reviewku, oh ya kalian tidak harus setuju dengan pemikiranku tentang tiga anime ini, tentu saja aku sangat suka ketiganya dan aku akan nonton season selanjutnya kalau memang ada. Mmm... aku juga bukan pengkritik yang bagus, aku bukan masternya dalam hal ini jadi ini murni hanya pemikiran ku sendiri jadi kalau kalian punya opsi yang berbeda tak mengapa, siapa tahu adapemikiran dari sisi lain yang mungkin nggak terpikirkan olehku. Lalu... kalau kalian punya list anime action psychological yang bagus aku akan sangat senang jika bisa dapet listnya :3 Sankyuu reader chan~

Janneee~





0 comments:

Post a Comment